E-LEARNING ALTERNATIF PEMBELAJARAN SAAT PANDEMI CORONA MELANDA



Hampir seluruh masyarakat di belahan dunia saat ini merasakan efek covid-19. Virus corona ini mulai merebak di Kota Wuhan, China sejak akhir 2019. Diduga virus itu berasal dari hewan lalu menular kepada manusia. Virus itu kemudian menyebar ke penjuru negeri dan lebih dari 200 negara merasakan dampak dari virus ini, tak terkecuali Indonesia.

Sejumlah daerah kini menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi menghambat virus corona. Namun, masyarakat juga perlu tahu cara penyebaran virus ini agar tidak tertular.
Menurut World Health Organization, cara penyebaran virus corona melalui orang yang telah terinfeksi virus corona. Penyakit dapat menyebar melalui tetesan kecil dari hidung atau mulut ketika seseorang yang terinfeksi virus ini bersin atau batuk. Tetesan itu kemudian mendarat di sebuah benda atau permukaan yang lalu disentuh dan orang sehat tersebut menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka. Virus corona juga bisa menyebar ketika tetesan kecil itu dihirup oleh seseorang ketika berdekatan dengan yang terinfeksi corona.

"Itu sebabnya penting untuk menjaga jarak 1 meter lebih dari orang yang sakit. Hingga kini belum ada penelitian yang menyatakan virus corona (covid-19) bisa menular melalui udara," jelas WHO seperti dikutip dari situsnya, Senin (13/4/2020)

WHO menambahkan gejala Covid-19 yang paling umum adalah demam,kelelahan, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, atau diare. Gejala-gejala ini bersifat ringan dan terjadi secara bertahap.

Namun, beberapa orang yang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala apa pun dan tak merasa  tidak enak badan. Kebanyakan orang (sekitar 80%) pulih dari penyakit tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari setiap 6 orang yang mendapatkan Covid-19 sakit parah dan mengalami kesulitan bernapas.

Orang yang lebih tua, dan mereka memiliki masalah medis seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung, atau diabetes, lebih mungkin terkena penyakit serius. Orang dengan demam, batuk, dan kesulitan bernapas harus mendapat perhatian medis.

Jadi, mengetahui cara penyebaran virus corona covid-19 perlu diketahui agar masyarakat tidak tertular virus yang hingga kini belum ditemukan obatnya ini.

Demi untuk mencegah penyebaran virus corona tentu berdampak pula pada dunia pendidikan. Saat ini proses pembelajaran tidak memungkinkan untuk dilaksanakan di sekolah dengan bertatap muka antara guru dan peserta didik. Sehingga E-Learning  menjadi alternatif pembelajaran saat pandemi corona ini melanda.  Guru dan peserta didik melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan Sistem pembelajaran elektronik.

Electronic learning disingkat E-Learning menurut Michael (2013:27) adalah pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan suatu sistem elektronik dan juga komputer sehigga mampu untuk mendukung suatu proses pembelajaran, sedangkan  menurut wikipedia dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan berupa website yang dapat diakses di mana saja. E-Learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Kegiatan belajar mengajar dengan E-Learning yang saat ini dilakukan oleh guru dan peserta didik tentu saja ada kekurangan dan kelebihannya. adapun kelebihannya adalah lebih mudah untuk diserap karena menggunakan fasilitas multimedia berupa gambar, teks, animasi,suara, dan juga video, tidak banyak mengandung formalitas kelas, langsung ke dalam pokok bahasan mata pelajaran yang sesuai kebutuhan, dan tersedia dalam 24 jam per hari.
Namun, tentunya selain kelebihan, ada juga kekurangannnya. Kekurangan sistem pembelajaran elektronik adalah kurangnya interaksi antara guru dengan peserta didik sehingga ada kecenderungan mengabaikan aspek akademik dan aspek sosial. Selain itu kendala lainnya adalah kondisi sinyal/jaringan, pulsa/kuota yang terbatas, dan yang paling memprihatinkan adalah masih ada peserta didik yang memang tidak memiliki telepon seluler sehingga tidak dapat melalukan pembelajaran elektronik sama sekali.

Tak hanya kegiatan belajar mengajar antara guru dan peserta didik yang terdampak virus corona ini, pun dengan kegiatan Workshop Literasi Digital serta Peluncuran Buku Karya Guru Subang, yang semula akan dihadiri oleh Bunda Literasi Kabupaten Subang dan sudah ditetapkan pada tanggal 21 Maret 2020 di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Subang, terpaksa harus ditunda sampai batas waktu yang disepakati berikutnya. "Namun, walaupun demikian, agar kegiatan  pelatihan daring ini lebih mangkus dan sangkil, teknis pelaksanaannya pelatihan ini adalah memberikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk bertanya yang diajukan kepada Ibu Ai Sumartini selaku moderator, dan akan dijawab oleh Bapak Toto Wijaksana sebagai narasumber, demikian papar Ibu Arum Handayani selaku ketua Lisangbihwa.

Kegiatan Workshop ini sebagai penguatan pengembangan gerakan literasi sekolah melalui challenge, seperti halnya kegiatan WJLRC (West Java Leader's Reading Challenge) yang sebelumnya sudah dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2016 lalu. Pelatihan ini mengusung materi Literasi Digital Era Revolusi Industri 4.0.

Peserta Pelatihan yang terdiri atas para guru di Kabupaten Subang tentunya harus mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Lisangbihwa sebagai komunitas literasi Subang yang juga harus bisa bersanding dengan KGPJB (Komunitas Guru Penulis Jawa Barat) sebagai penguat kolaborasi demi perkembangan literasi Subang ke depannnya. Para peserta pelatihan ditantang untuk dapat aktif di bidang literasi khususnya menulis.

Sebagai  materi awal  Kelas daring dalam pelatihan Literasi 4.0 ini sudah mulai berjalan dari tanggal 27 Maret 2020 dengan materi pertama yaitu Cara membuat blog dengan blogger 2020. Ada pun tantangannya adalah para peserta pelatihan dituntut untuk dapat membuat blog dan menulis dalam blog masing-masing dengan tema yang sudah ditentukan oleh narasumber. Tentunya menulis bukanlah hal yang mudah dilakukan oleh sebagian guru, karena sudah berada di zona nyaman sebagai pengajar, sehingga bila disuruh menulis banyak kendalanya. Namun,  dengan adanya pelatihan ini para guru tertantang untuk dapat menulis dan menghempaskan kendala yang ada dengan modal Niat dan Tekad. Ada pun hasilnya kita serahkan pada pembaca dengan harapan ada sesuatu yang bermanfaat yang dapat diambil oleh para pembaca.

Komentar

  1. Bu Yusi hebat, kalimat demi kalimat mengalir seperti air, enak dibacanya, jelas gamblang dan menukik pada sasaran, salut Bu πŸ‘πŸ™πŸ»

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bunda Arum sayang atas apresiasinya, harus banyak belajar lagi, terutama belajar dari bunda sebagai pegiat literasi Kabupaten Subang. Mohon bimbingannya selalu ya bun...

      Hapus
  2. Mantap.Neng Yusi, tetap semangatπŸ’ͺπŸ’ͺ

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bu prapti sayang, mohon bimbingan selalu dari ibu ya, biar saya bisa aktif menulis seperti ibu...

      Hapus
  3. Masya Allah, Bu Yusi tulisannya keren. Matap buπŸ₯°πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  4. Mantap Buuu. Bagus tulisannya πŸ˜ŠπŸ‘πŸ» keren

    BalasHapus

Posting Komentar